Rabu, 23 September 2015

✿ 18 Orang-orang Yang Dicintai Allah Ta’ala.


[Hanya Sebuah Nasehat]
✿ 18 Orang-orang Yang Dicintai Allah Ta'ala.

. At-Tawwabin : Orang-orang yang bertaubat.
… Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2] : 222)

. Al-Mutathohirin : Orang-orang yang suka bersuci /menjaga wudhu.
… Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2] : 222)

. Al-Muqsithin : Orang-orang yang adil.
… sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang adil. (QS. Al-Maa’idah [5] : 42)

.
Al-Muttaqin : Orang-orang yang taqwa.

… maka sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Imran [3] : 76)

. Al-Muhsinin : Orang-orang yang suka berbuat kebaikan.
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali ‘Imran [3] : 134)

. Al-Mutawakilin : Orang-orang yang bertawakal kepada Allah.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali ‘Imran [3] : 159)

. As-Shobirin : Orang-orang yang sabar.
Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali ‘Imran [3] : 146)

8). Orang-orang yang mengikuti Rasul.
Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali ‘Imran [3] : 31)

9). Orang-orang yang berperang di jalan Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. Ash-Shaff [61] : 4)

10). Orang-orang yang tidak suka mengeluarkan kata-kata yang keji, berpikir mandiri, sabar dan rajin melakukan sholat malam.
Imam al-Baqir as berkata, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang yang (apabila) bersenda gurau tidak mengeluarkan kata-kata yang keji, yang berpikir mandiri, selalu bersabar (apabila) sendirian, dan suka melakukan shalat malam”

11). Orang-orang yang hatinya senantiasa sedih namun tetap bersyukur kepada Allah subhana wa Ta'ala.
Imam Ali Zainal ‘Abidin as berkata, ”Sesungguhnya Allah mencintai setiap hati yang selalu merasa sedih, dan setiap hamba yang selalu bersyukur”

12). Orang-orang yang memiliki sifat malu (al-hayya’) dan santun (al-halim).
Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang yang memiliki sifat malu, orang yang senantiasa santun, orang yang selalu menjaga kesucian dirinya (‘afif) , dan orang yang enggan berbuat keji (muta’afiffah).”

13). Orang-orang yang rajin sholat malam, bersedekah, dan tidak takut mati di jalan Allah.
Rasulullah saw bersabda, ”Tiga macam orang yang Allah ‘Azza wa Jalla mencintai mereka yakni mereka yang senantiasa bangun di malam hari (untuk mengerjakan shalat malam) lalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), mereka yang senang bersedekah dengan tangan kanannya sambil menyembunyikannya dari tangan kirinya, dan mereka yang mengalahkan dan mengusir musuhnya dalam perang sementara kawan-kawannya menyerahkan diri kepada musuh”

14). Orang-orang yang saling mencintai di jalan Allah, bersilaturahiim dan bertawakkal kepada Allah.
Di dalam hadits Mi’raj diriwayatkan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman, ”Wahai Muhammad! Wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang saling mencintai di jalan-Ku, dan wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang saling berkasih sayang di jalan-Ku, dan wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang suka bersilatur-rahim di jalan-Ku, dan wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang senantiasa bertawakkal kepada-Ku…”

15). Orang-orang yang mencintai amal yang diwajibkan kepadanya.
Allah Tabaraka Ta’ala berfirman, ”Tiada yang lebih Aku cintai dari seorang hamba-KU daripada kecintaan sang hamba kepada apa yang telah Aku wajibkan baginya”

16). Orang-orang yang mampu meredam kemarahannya dengan santun.
Rasulullah saw bersabda, ”Wajiblah kecintaan Allah atas orang yang marah tetapi ia mampu meredam kemarahannya dengan santun”

17). Orang-orang yang banyak mengingat mati.
Rasulullah saw bersabda, ”Barangsiapa yang banyak mengingat kematian niscaya Allah mencintainya”

18). Orang-orang yang mencintai apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, dan membenci apa yang dibenci Allah dan Rasul-Nya.
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw, ”Aku ingin sekali menjadi orang yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA”. Rasulullah saw pun berkata, ”Cintailah apa yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA, dan bencilah apa yang dibenci oleh ALLAH dan Rasul-NYA”

Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat...

Aamiin ya Rabbal'alamin.

Ya Allah... semoga yang membaca nasehat ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya 
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin

¤ Salam sayang buat istri & anak tercinta :
‘Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah’


✿ Sudah Cukupkah Bekal Kita…?


[Hanya Sebuah Nasehat]
Sudah Cukupkah Bekal Kita?.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu...

Suatu hari seorang alim dan zuhud, bernama Hasan Basri, ditanya akan rahasia kezuhudannya : “Wahai abdillah, Apakah sesungguhnya yang menjadi rahsia zuhudmu dalam menapaki hidup di dunia ini?" Lalu beliau menjawab :
. "Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan pernah diambil oleh orang lain, oleh kerana itu hatiku selalu merasa tentram dan tenang."
. "Aku juga tahu bahwa amal kebajikan dan ketaatanku tidak akan pernah dikerjakan oleh orang lain, dan oleh sebab itulah aku selalu sibuk beramal shalih dan menambah-nambahkan ketaatanku kepada Allah."
. "Aku terus-menerus berikhsan dan menyakini bahwa Allah Ta'ala selalu mengetahui dan memperhatikan setiap perilaku, ucapan, dan perbuatanku diatas panggung bumi ini. Dan itu pula sebabnya aku akan merasa sangat malu jika Allah melihatku sedang dalam keadaan ber-maksiat, ingkar kepada-Nya, dan kufur atas rahmat dan nikmat-Nya" 
. "Aku juga faham dan mengerti bahwa kematian itu pasti sudah menungguku, karena itulah aku selalu mempersiapkan diri dan menambah terus bekalku untuk menyambut datangnya hari pertemuanku dengan Allah."

Sementara sahabat Umar r.a berkata : “Sungguh aku tidak pernah takut akan datangnya kematian atas diriku, kecuali satu perkara yang paling aku takutkan adalah manakala datangnya sang pemutus kenikmatan dunia (kematian) itu, aku tidak mendapatkan Hidayah Allah” (Sayyidina Umar ibn Khattab r.a).

Dan dilain waktu sahabat Ibnu Mas’ud pernah berujar : "Ada satu perkara ‘Waktu’ yang sangat-sangat aku sesali dalam menapaki hidup ini adalah, jika datangnya terbit fajar menyingsing hingga terbenamnya sang matahari, Amalan sholihan (ketaatan) dan kebajikanku tidak bertambah sedikit pun, padahal saat ini aku sadar akan umurku yang terus berkurang setiap waktu" (Ibnu Mas'ud r.a).

Oleh karenanya : 
Jangan pernah tertipu dengan usia muda. kerana tidak ada syarat mati itu harus menunggu datangnya tua. 
Jangan pernah terpedaya dengan tubuh yang bugar dan sehat kerana tidak ada syarat mati itu harus diawali atau disebabkan oleh sakit.
Jangan pernah bangga akan kegantengan dan kecantikan atau kesintalan wajah dan kulit tubuh kita, karena tidak ada syarat mati itu harus menunggu keriputnya wajah dan kulit.
Jangan pernah terbius dengan harta kekayaan dunia. Sebab si kaya pun tidak pernah punya atau mempersiapkan 2 potong Kain Kafan (7m) untuk dirinya meski hanya seutas benang pun.
Jangan pernah menunggu tua baru kita akan taat dan kembali kepada Allah, karena mati itu tak akan pernah menunggu taubat kita. 

Saudaraku…! 
Teruslah berbuat baik dengan niat-niat yang baik pula atas dasar keikhlasan, sabar kala teruji, ber-syukur kala bahagia, dan berserah diri hanya kepada Allah. 
Berniatlah untuk menjadi baik, dan kembali dalam keadaan baik (khusnul khatimah). 
Milikilah Akhlakul Kariimah, Uswatun Khasanah, dan Lisanan Toyyibah (berakhlak, berprilaku, dan bertutur-kata yang baik-baik).
Teruslah menebar kebaikan dan memberi nasihat-nasihat yang baik, Meski pun tidak banyak orang yang mengenali dirimu atau bahkan tidak suka dengan nasehat mu...! Maka, cukuplah Allah saja yang mengenali dirimu lebih dari pada orang lain.
Jadilah seperti jantung yang tidak pernah terlihat dan dipuji, Namun ia terus berdenyut tanpa mengenal lelah setiap saat memberikan kita dapat terus hidup mewarnai kehidupan kita, berkarya dan menebar manfaat kebaikan bagi makhluk disekeliling kita hingga Allah sendiri yang menghentikannya..! 
Biarkan manakala semua orang tidak suka atau bahkan membenci dirimu, namun kita punya Allah yang selalu datang menyapa dan mencintaimu (Innallaha ma’ashshobiriin).
Juga bukan masalah manakala semua orang menjauh dan pergi meninggalkan dirimu, maka Allah akan menjadi satu-satunya pula yang datang dan menolong kita…! Insya’ Allah.


Semoga bermanfaat dan bisa menjadi nutrisi hati dalam keteguhan iman, islam…





Ya Allah... semoga yang membaca nasehat ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin

¤ Salam sayang buat istri & anak tercinta :
‘Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah’


Selasa, 22 September 2015

✿ Dibalik Ketidaktahuan Kita.


[Hanya Sebuah Nasehat]

Dibalik Ketidaktahuan Kita.

Saudaraku, ketahuilah... Nabi Nuh As sama sekali tidak mengetahui, bila banjir akan datang ketika dia diperintahkan untuk membuat Kapal di atas bukit hingga ditertawai oleh kaumnya...

Nabi Ibrahim As juga tidak mengetahui bila akan digantikan dengan seekor domba ketika mata pedangnya nyaris memenggal leher buah hatinya, nabi Ismail As...

Nabi Musa As pun tidak tahu bila laut akan terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya...

Dan yang mereka ketahui itu hanyalah bahwa mereka harus tunduk dan patuh (taat) atas perintah Allah Swt. dan tanpa pernah berhenti berharap yang terbaik…

Saudaraku, ternyata dibalik ketidaktahuan kita itu, Allah Swt. telah mempersiapkan sebuah kejutan sebagai hadiah dari kepatuhan dan ketaatan kita! Seringkali Allah Swt. berkehendak pada detik-detik terakhir dalam sebuah pengharapan dari ketaatan hamba-hamba-Nya.

Untuk itu Janganlah mudah kita berputus asa dan berkecil hati saat kita merasa seperti belum ada jawaban atas sebuah harapan dan doa-doa kita... Terkadang boleh jadi karena Allah Swt. mencintai kita dengan cara-cara-Nya yang kita tidak pernah terduga. Ini semua karena Allah Swt. Maha Mengetahui atas makhluk-Nya untuk selalu memberikan apa-apa yang kita butuhkan, dan bukan apa-apa yang kita Inginkan...!!!

Untuk itu lakukan saja apa-apa yang menjadi bagian (kewajiban) kita, yaitu patuh dan mentaati apa-apa yang diperintahkan-Nya, dan menjauhi (meninggalkan) apa-apa yang dilarang-Nya. Maka yakinlah Allah akan Menetapkan bagian-Nya dengan Memilihkan yang terbaik untuk kita.

Saudaraku...! Tetaplah yakin dan percaya..., Teruslah berharap dan Berdoa..., untuk menggapai dan meraih Ridho-Nya... dalam genggaman Rahmat-Nya dengan mentaati aturan-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya... bersama Allah Swt. kita akan meraih khasanah dunia dan khasanah akhirat.


Ya Allah... semoga yang membaca nasehat ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.

¤ Salam sayang buat istri tercinta :
‘Siti Nurjanah’


✿ Bersabar Untuk Sebuah Keindahan.


[Hanya Sebuah Nasehat]
✿ Bersabar Untuk Sebuah Keindahan.
 
 Dalam Hidup Ini : Terkadang kita harus menangis, agar kita tahu betapa berartinya setetes airmata…
Terkadang kita harus sakit, agar kita tahu artinya sehat…
Terkadang kita harus merasakan kesulitan hidup, agar kita tahu betapa berartinya setiap tetes keringat kita…
Dan terkadang kita harus kehilangan dan sendiri, agar kita tahu betapa berartinya kehadiran seseorang dalam hidup kita…
Mari kita belajar untuk senantiasa berbaik sangka kepada ALLAH…

Ketika harapan tidak/belum sesuai kenyataan… ALLAH Maha Tahu apa yang kita butuhkan…
Tidak perlu sedih apalagi kecewa…
Karena terkadang apa yang di lihat mata adalah fana…
Dan yang bisa menyenangkan hati hanyalah sementara…
Jangan pernah putus asa dan yakinlah ALLAH sudah menyiapkan kado terindah bagi kita pada waktunya…  Aamiin.



Ya Allah... semoga yang membaca nasehat ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.

¤ Salam sayang buat istri & anak tercinta :
‘Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah’


 
;