[Hanya Sebuah Nasehat]
✿ Status orang Jawa di
Suriname ini Menggugah Hati Manusia.
Sekarang
ini banyak orang yang melupakan kebutuhan spiritualnya hanya karena disibukkan
dengan kebutuhan materialnya. Tak sedikit orang yang bekerja seharian penuh
tanpa sadar bahwa batinya membutuhkan siraman rohani untuk tetap hidup bahagia.
Setidaknya itulah pesan yang ingin disampaikan
Soedirman Moentari, salah seorang Jawa yang tinggal di Suriname, Amerika
Selatan melalui statusnya pada Senin (15/2/2016). Soedirman merupakan tokoh
Jawa di Suriname, keluarga besarnya berasal dari Jawa Timur.
Soedirman muda diminta ayah dan ibunya agar
sekolah tinggi di luar negeri, meski ayah dan ibu Soedirman harus menjual
tanahnya untuk membiayai sekolah Soedirman hingga akhirnya ia mendapatkan dua
gelar perguruang tinggi, satu dari Universitas Wageningen, Belanda dan
Universitas Leiden, Belanda. Selain itu, Soedirman juga menjadi orang yang
mengusai 10 bahasa dari berbagai negara.
Dalam statusnya di akun media sosialnya Senin
(15/2/2016) itu, Soedirman yang tak lagi muda mengingatkan bahwa manusia harus senantiasa
siap untuk diambil nyawanya. Ia meyakinkan bahwa mati adalah satu-satunya hal
yang pasti di dunia ini. Selain pasti, orang yang mati juga tidak akan membawa
harta benda apapun yang dikumpulkannya saat di dunia. Soedirman ingin setiap
orang menghargai dan memandang orang tidak dari harta yang dimilikinya.
"Iki sing nyata Muga2 mlebu Suwarga. Wong
mati iku bandhané ora digawa, (bahasa Jawa). Dit is de echte waarheid. Als je
sterft neem je geen rijkdommen mee, (bahasa belanda). Ini yang benar. Ternyata
orang meninggal tidak akan membawa harta bendanya, This is the truth. A dead
man cannot take his wealth with him," kata Soedirman
mengingatkan.
####################
☆ Salam buat isteri :
‘Siti Nurjanah’