[Hanya Sebuah Nasehat]
✿ Setan Tidak Memaksa Manusia untuk Berbuat Jahat, Tapi…
Dalam salah satu kajiannya yang
dipublish di Youtube oleh Cocombe, Habib Ali Zaenal Abidin al-Hamid
menyampaikan sebuah ceramah pendek terkait karakter setan dan cara yang mereka
tempuh dalam menjerumuskan manusi.
Berikut ini transkrip lengkapnya :
Setan mengalir di dalam tubuh
manusia umpama aliran darah. Maknanya apa? Di setiap penjuru badan manusia
menjadi tempat untuk disiasati oleh setan, di manakah letak kelemahan orang itu
untuk dimasuki (digoda) oleh setan.
Ada orang yang kelemahannya pada
harta, maka setan akan masuk ke dalam orang itu melalui pintu harta agar mereka
bersifat rakus, tamak, perompak, korupsi, rishwah (suap), dan lain sebagainya.
Ada orang yang kelemahannya
menghendaki tahta. Dari pintu tahta itulah setan akan masuk. (Maka orang itu
akan digoda) untuk melakukan berbagai cara agar tercapai hasrat terhadap
jabatannya.
Ada orang yang kelemahannya melalui
perempuan. Maka ia diganggu melalui pintu perempuan.
Ada orang yang kelemahannya
membuang-buang waktu di depan komputer, maka setan menggodanya untuk
terus-menerus mengomentari (postingan) orang.
Berapa banyak orang yang
menghabiskan waktu di depan komputer untuk mencari-cari persoalan (perdebatan),
untuk bantai sana, hantam sini? Di mana saja, dia selalu berkomentar. Dan
berjam-jam menghabiskan waktu di depan komputer!
Setan pandai. Setan melakukan kajian
(untuk mencari kelemahan manusia).
Namanya juga setan. Dia akan masuk
melalui pintu di mana manusia memiliki kelemahan di dalamnya, dari pintu itulah
setan akan masuk.
Setan tidak memiliki kekuasan kepada
manusia untuk menggoda secara langsung. Oleh karena itu, ketika Allah Ta’ala
menyebutkan sifat setan, Dia berfirman, “Min
syarril was wasil khannas (dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi).”
(Oleh karena itu), berlindunglah
kepada Allah Ta’ala dari bahaya was-was. Siapa yang dimaksudkan dengan was-was?
Setan! Kenapa setan diberi nama was-was? Sebab setan hanya mengilhami, menipu,
menyuarakan, meminta, merayu, atau berbicara.
Manusia tidak dipaksa oleh setan
untuk melakukan keburukan, tapi ditipu saja.
Setan itu cerdik. Licik. Dia akan
kaji manusia terkait di mana letak kelemahannya. Karena tidak semua manusia
ditipu oleh setan melalui pintu yang sama. Setan akan mencari titik terlemah
manusia. Di titik itulah setan akan memasukkan godaan ke dalam diri manusia.
Orang yang cerdik akan bermuhasabah,
akan melihat ke dalam dirinya; di mana letak kelemahannya, di situlah dia akan memperkuat
diri sehingga setan tidak menggoda melalui pintu tersebut.
Wallahu a’lam.
[Oleh : Pirman]
Salam buat istri :
‘Siti Nurjanah’