[Hanya Sebuah Nasehat]
✿ Teman Baik Selalu Dicari, Teman Jahat
Dihindari.
Sebagai
makhluk sosial, manusia tentu memerlukan teman dalam kehidupannya. Namun
demikian, seseorang harus mencari teman baik dan menjauhi teman jahat. Sebab,
kehidupan seseorang akan terpengaruh oleh temannya.
Alangkah
senangnya jika seseorang mempuyai teman baik yang lembut kata-katanya dan
santun bahasanya. Itulah orang yang hidup bahagia.
Sungguh,
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda,
“Tiada lemah
lembut dalam suatu hal kecuali menjadi perhiasan baginya, dan tidak tercerabut
dari suatu hal kecuali mengotorinya.”
Lembut
dalam bertutur kata, senyum yang tersungging di wajah dan sapaan yang berbudi
saat berjumpa adalah perhiasan-perhiasan yang senantiasa dikenakan oleh
orang-orang yang berbahagia.
Seandainya
ia jatuh menimpa bunga tidak akan mematahkannya, karena Allah Ta’ala meletakkan sugesti dalam
lemah lembut yang tidak diberikan pada sikap keras dan kaku.
Ingat,
di kalangan manusia ada orang-orang yang kedatangannya selalu dinantikan,
gerak-geriknya selalu menjadi perhatian, hati-hati berbunga dan jiwa-jiwa
berbahagia dengan keberadaannya.
Sebab,
mereka adalah orang-orang yang dicintai tutur katanya, saat memberi, menerima,
membeli, menjual, berjumpa dan berpisah dengannya. Semuanya mereka lembari
dengan keramahan dan kesopanan.
Menarik
teman merupakan suatu seni yang dapat dipelajari dan secara nyata telah
dikuasai oleh orang-orang hebat.
Sambutan
luar biasa oleh khalayak ramai dengan penuh suka cita saat ia datang dan di
tengah-tengah mereka, dan suasana kelabu, hujan tangis, duka mendalam serta
ratapan doa jika ia telah pergi meninggalkan mereka.
Orang-orang
yang berbahagia tersebut memiliki suatu undang-undang moral tinggi yang
bertemakan firman Allah Ta’ala,
”Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih
baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti
teman yang setia.” (QS. Fushshilat : 34)
Mereka
menghancurkan dengki dan iri hati orang-orang di sekitarnya dengan keteguhan
hati, kesabaran, kemaafan, melupakan segala hal yang menyakitkannya dan selalu
mengenang kebaikan yang diberikan kepadanya.
Kata-kata
kotor yang terdengar di telinganya tidak sampai masuk ke dalam hatinya, tetapi
langsung dibuang jauh sekira tidak akan kembali lagi, dan mereka hidup dalam
gelimang ketenangan.
Manusia
yang dekat dengannya merasakan keamanan dan kaum muslimin di sekitarnya
merasakan kenyamanan.
”Muslim sejati adalah jika manusia selamat dari lisan
dan tangannya, dan mukmin sejati adalah jika manusia merasa terjamin darah dan
harta bendanya.”
”Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku untuk
menyambung orang yang memutus kekerabatanku, memberi maaf orang yang bertindak
aniaya kepadaku dan memberi kepada orang yang menolakku.”
”Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ’Imrân : 134).
Allah
Ta’ala memberi
kabar gembira kepada mereka dengan adanya ganjaran di dunia yang berupa hidup
penuh ketenangan, ketenteraman dan kedamaian, serta menyediakan pahala agung di
akhirat kelak dengan bertetangga dengan-Nya.
Di taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang
disenangi; di sisi Tuhan Yang Mahakuasa. (QS. Al-Qamar : 54-55)
Demikian
dikutip dari kitab Kuni
Aniqah karya Shafa Syamandi.
[Oleh
: Abu Syafiq]
*************************
Salam buat istri :
‘Siti Nurjanah’